Masih terngiang suara lembutnya
Masih terasa aroma lembut tubuhnya
Bagian dirinya juga terkadang masih berada di sekelilingku
Bercanda bersama adek
Tertawa bersama-sama
Hingga mata hendak terlelap
Satu kedipan hendak menutup mata
Terdengar ucapan histeris bundaku
Ya Allah..
Ini terlalu tiba-tiba
Kau menjemput ayahku
Tanpa sempat aku membahagiakannya
Singkat
Aku bahkan blum mengutarakan rasa sayangku padanya
Lemas badanku melihat tubuhnya terbaring kaku
Tangisan histeris keluar dari bibirku
Sungguh tak kuasa menahan semua ini
Ya Allah…
Apakah aku tergolong anak durhaka?
Blum sempat meminta maap padanya
Blum sempat membuatnya tersenyum bangga
Blum sempat membalas semua yang dia berikan padaku
Waktu 18 tahun bersama terasa begitu singkat
Ayah..
Tiap kali memikirkanmu
Badanku terasa lemas
Ayah
Aku begitu merindukanmu..
Kan ku buktikan aku benar-benar bisa jadi anak yang di andalkan
Kan ku buktikan aku bisa jadi wanita yang tegar & kuat
Percaya padaku kan ayah?
Insyaallah Aku yang akan melanjutkan semua cita-citamu..
Makanya, walaupun aku tak bisa melihat rupamu, Ayah harus slalu bersamaku..
Rahmad Lubis
Ayah tertampan di dunia
Lahir, 15 Agustus 1967
Meninggal , Senin 1 November 2010 Pukul 18.30
Dikebumikan di pekuburan Silayang-Layang pada 2 November 2010 WIB
Setelah Sholat Zuhur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar